Kegiatan tuk korban merapi

Senin, 18 April 2011

asap hitam dan sulfatara merapi

1.     Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta terus memantau perkembangan kubah lava Gunung Merapi. Kubah lava baru yang muncul sejak 28 April 2006 lalu hingga kini terus berkembang. Kubah lava baru itu muncul di sebelah selatan Gegerboyo dan sebelah timur kubah lava 1997. Selama lima hari terakhir ini, kubah tersebut terus membesar. Diperkirakan volumenya sudah mencapai lebih dari 300-an ribu metrik. "Kubah lava baru itu terus berkembang dan kubah tersebut kemungkinan juga dapat runtuh karena masih labil. Bila runtuh dimungkinkan kubah-kubah yang lain juga akan ikut runtuh," kata Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTK Yogyakarta, Subandriyo, di kantor Jl. Cendana, Yogyakarta, Rabu (3/5/2006). Oleh karena kubah baru itu terus berkembang, kata dia, semua petugas di pos pengamatan seperti di Kaliurang selalu memantau perkembangan setiap waktu. Bahkan, dilihat secara visual tanpa alat, kubah baru itu tampak dari wilayah Sleman seperti dari Kaliurang, Turgo maupun Kaliadem Kepuharjo Cangkringan. "Bila runtuh, itu yang dikhawatirkan. Jika materialnya banyak, maka luncuran guguran material bisa sampai jauh," kata dia. Subandriyo mengatakan, berdasarkan pengamatan pada hari Rabu (3/5/2006) mulai pukul 00.00-06.00 WIB terjadi gempa multifase (MP) sebanyak 44 kali. Sedang pada hari Selasa (2/5/2006) mulai pukul 00.00-24.00 WIB, terjadi gempa MP sebanyak 156 kali. "Namun gempa-gempa lain tidak tercatat. Sedang tinggi asap sulfatar 750 meter terpantau dari Pos Ngepos Srumbung pukul 05.08 WIB," katanya. Sementara itu secara terpisah, staf ahli geologi BPPTK, Dewi Sri Sayudi menambahkan sebenarnya magma sudah mencapai permukaan puncak dan kemudian membentuk kubah lava baru. Berdasarkan hasil penelitian, biasanya gundukan material itu berada di bibir puncak, tapi saat ini justru berada agak di tengah. "Karena berada di tengah itu, runtuhan atau guguran meterial belum mencapai lereng. Ini merupakan fenomena baru Merapi saat ini," kata Dewi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar